Rabu, 16 Februari 2011

ILMU BUDAYA


            Mata kuliah ilmu budaya dasar adalah salah satu mata kuliah yang mempelajari tentang nilai-nilai, kebudayaan dan masalah-masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Latar belakang ilmu budaya selain melihat dari konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah-masalah berikut :
  1. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin  dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak bisa lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
  2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus-menerus menimbulkan dampak positif da negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini adalah timbulnya konflik dalam kehidupan.
  3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya juga memiliki segi-segi negatif. Akibat dampak negatif dari teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah. (http://dimyati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18332/bab1-tinjauan_tentang_ilmu_budaya_dasar.pdf)

ISI



            Kata ilmu dalam berasal dari bahasa Arab yaitu “ilm” yang berarti memahami, mengerti atau mengetahui (http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu). Adapula menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1988) ilmu memiliki dua pengertian yaitu :
  1. Ilmu sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) tersebut seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
  2. Ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal duniawi, akhirat, lahir, bathin dan sebagainya seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu bathin, ilmu sihir dan sebagainya (http://kamusbahasaindonesia.org).

Sedangkan menurut kamus Oxford, ilmu atau Science mempunyai arti the study of the structure and behavior of the physical and natural world and society, especially through observation and experiment yang jika diterjemahkan menjadi studi tentang struktur dan perilaku dari dunia baik segi fisik, alam dan masyarakat, khususnya melalui pengamatan dan percobaan (http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-ilmu.html).

            Di Indonesia pengertian ilmu dengan ilmu pengetahuan sering dianggap sama, tetapi pada hakekatnya ilmu dan pengetahuan adalah dua kata yang memiliki pengertian yang berbeda. Ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Adapun persyaratan ilmiah agar sesuatu dapat dibilang sebagai ilmu  atau lebih mudahnya sifat-sifat dari ilmu yaitu :
  1. Ilmu harus bersifat objektif atau mungkin karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji sebuah objek yang dicari adalah kebenarannya yakni penyeseuaiannya antara tahu dengan objek dan karenanya disebut sebagai kebenaran objektif bukan kebenaran subjektif yang berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitiannya.
  2. Ilmu harus bersifat metodis yaitu upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani yaitu “Metodos” yang berarti cara jalan.
  3. Ilmu harus bersifat sistematis yaitu mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
  4. Ilmu harus bersifat universal yang artinya kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu).

Ciri-ciri ilmu selain memperhatikan sifat-sifat ilmu juga harus memperhatikan klasifikasi ilmu. Ilmu terbagi menjadi tiga yaitu ilmu alam (natural wissenchaft), ilmu alam/eksakta dan ilmu moral. Ilmu moral terbagi menjadi dua kategori yaitu ilmu sosial dan ilmu humaniora.

            Ilmu pun sering disamaartikan dengan filsafat, akan tetapi setelah ditelusuri ilmu dan filsafat memiliki perbedaan. Ilmu bersifat analisis dan hanya menggarap salah satu pengetahuan sebagai objek formalnya. Sedangkan filsafat bersifat pengetahuan sinopsis yang artinya melihat segala sesuatu dengan menekankan secara keseluruhan, karena keseluruhan memiliki sifat tersendiri yang tidak ada pada bagian-bagiannya.

            Ilmu bersifat deskriptif tentang objeknya agar dapat menemukan fakta-fakta yang artinya tidak memihak pada etnik-etnik tertentu. Sedangkan filsafat tidak menggambarkan sesuatu melainkan membantu manusia untuk mengambil putusan-putusan tentang tujuan, nilai-nilai, dari tentang apa-apa yang harus diperbuat manusia. Filsafat tidak netral yang artinya karena faktor-faktor subjektif memegang peranan yang penting dalam berfilsafat.

            Ilmu mengawali kerjanya dengan bertolak dari asumsi yang tidak perlu diuji, sudah diakui dan diyakini kebenarannya. Sedangkan filsafat bisa direnungkan kembali asumsi-asumsinya untuk dikaji ulang tentang kebenarannya. Ilmu menggunakan eksperimentasi terkontrol yang dijadikan sebagai metode yang sesuai. Verifikasi terhadap teori-teori dilakukan dengan cara menguji menggunakan praktek-praktek berdasarkan metode-metode ilmu empiris, sedangkan filsafat selain menggunakan konsep atau teori, filsafat juga menggunakan hasil-hasil ilmu yang dilakukan dengan menggunakan akal pikiran yang didasarkan pada semua pengalaman insani, sehingga filsafat dapat menelaah yang tidak dapat dicarikan penyelesaiannya oleh ilmu (http://www.slideshare.net/herdisaksul/apa-itu-ilmu).

            Menurut Aristoteles ilmu dibagi atas dasar tujuan dan objeknya. Menurut tujuannya ilmu terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu :
  1. Ilmu-ilmu teoritis yang penyelidikannya bertujuan memperoleh pengetahuan tentang kenyataan.
  2. Ilmu-ilmu praktis atau produktif yang penyelidikannya bertujuan untuk menjelaskan perbuatan yang berdasarkan pada pengetahuan.

Adapun penggabungan ilmu dan pengetahuan yang sering disalahartikan sebagai satu kata yang memiliki kesamaan arti, padahal antara ilmu dan pengetahuan adalah dua kata yang memiliki perbedaan arti. Jika ilmu sudah dijabarkan diatas maka sekarang akan dijelaskan pengertian mengenai pengetahuan.

Pengetahuan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal yang telah diajarkan (mata pelajaran/mata kuliah). Sedangkan menurut wikipedia, pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.

Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali (http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan).

Kata budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan atau berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut dengan culture, yang berasal dari kata Latin yaitu Colere yang artinya mengolah atau mengerjakan. Jadi budaya dapat diartikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit seperti sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni (sumber : wikipedia).

Menurut para ahli, kebudayaan memiliki arti yaitu :
  1. Menurut Edward B. Taylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yang di dapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
  2. Menurut Koentjaraningrat (2002) mendefinisikan budaya sebagai seluruh total dari pikiran, karya dan hasil karya manusia yang tidak berakal kepada nalurinya dan yang hanya dicetuskan oleh manusia sesudah proses belajar.
  3. Menurut M. Jacobs dan B.J. Stern kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
  4. Menurut Dr. K. Kupper kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
  5. Menurut William H. Haviland kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
  6. Menurut Ki Hajar Dewantara kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
  7. Menurut Francis Merill
a.      Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi sosial
b.      Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
  1. Menurut Bounded et.al kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
  2. Menurut Mitchell (Dictionary of Soriblogy) kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
  3. Menurut Robert H Lowie kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
  4. Menurut Arkeolog R. Seokmono kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
  5. Menurut Andreas Eppink kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
  6. Menurut Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

            Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut :

  1. Melville J. Herkovits menyebutkan bahwa kebudayaan memiliki 4 unsur pokok yaitu :
a.      alat-alat teknologi
b.      sistem ekonomi
c.      keluarga
d.      kekuasaan politik

  1. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi :
a.      sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
b.      masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
c.      organisasi ekonomi
d.      alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
e.      organisasi kekuatan (politik)

  1. Koentjaraningrat memecahkan ilmu menjadi 7 unsur yaitu :
a.      sistem kepercayaan dan upacara keagamaan
b.      sistem dan organisasi kemasyarakatan
c.      sistem pengetahuan
d.      bahasa
e.      kesenian
f.        sistem pendapatan hidup
g.      sistem teknologi dan peralatan

Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain :
  1. Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi) contohnya :
a.      alat-alat produktif
b.      senjata
c.   wadah
d.      alat-alat menyalakan api
e.      makanan
f.        pakaian
g.      tempat berlindung dan perumahan
h.      alat-alat transportasi

  1. Sistem mata pencaharian, contohnya :
a.      berburu dan meramu
b.      beternak
c.      bercocok tanam di lading
d.      menangkap ikan

  1. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

  1. Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

  1. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

  1. Sistem Kepercayaan
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris : Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
“... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.”
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga memengaruhi kesenian.

  1. Agama Samawi
Tiga agama besar, Yahudi, Kristen dan Islam, sering dikelompokkan sebagai agama Samawi atau agama Abrahamik. Ketiga agama tersebut memiliki sejumlah tradisi yang sama namun juga perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam inti ajarannya. Ketiganya telah memberikan pengaruh yang besar dalam kebudayaan manusia di berbagai belahan dunia.
Yahudi adalah salah satu agama, yang jika tidak disebut sebagai yang pertama, adalah agama monotheistik dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Terdapat nilai-nilai dan sejarah umat Yahudi yang juga direferensikan dalam agama Abrahamik lainnya, seperti Kristen dan Islam. Saat ini umat Yahudi berjumlah lebih dari 13 juta jiwa.
Kristen (Protestan dan Katolik) adalah agama yang banyak mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam 1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf Kristen semacam St. Thomas Aquinas dan Erasmus. Saat ini diperkirakan terdapat antara 1,5 s.d. 2,1 milyar pemeluk agama Kristen di seluruh dunia.
Islam memiliki nilai-nilai dan norma agama yang banyak memengaruhi kebudayaan Timur Tengah dan Afrika Utara, dan sebagian wilayahAsia Tenggara. Saat ini terdapat lebih dari 1,5 milyar pemeluk agama Islam di dunia.

  1. Agama dan Filsafat dari Timur
Agama dan filosofi seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan China, dan menyebar di sepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi.
Hinduisme adalah sumber dari Buddhisme, cabang Mahāyāna yang menyebar di sepanjang utara dan timur India sampai Tibet, China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China selatan sampai Vietnam. Theravāda Buddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara, termasuk Sri Lanka, bagian barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.
Agama Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran India lainnya, Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia. Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari Cina, memengaruhi baik religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia. Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta. Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru tentang Ahimsa, inti dari kepercayaan Hindu maupun Jaina, dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang. Pada periode yang sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.

  1. Agama Tradisional
Agama tradisional, atau kadang-kadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian suku pedalaman di Asia, Afrika dan Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama Shinto. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.

  1. ”American Dream”
American Dream atau "mimpi orang Amerika" dalam bahasa Indonesia adalah sebuah kepercayaan yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah "kota di atas bukit" (atau city upon a hill"), "cahaya untuk negara-negara" ("a light unto the nations"), yang memiliki nilai dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.

  1. Pernikahan
Agama sering kali memengaruhi pernikahan dan perilaku seksual. Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah, gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya. Gereja Katolik Roma mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya.

KETERKAITAN ILMU DAN BUDAYA

Keterkaitan antara ilmu adalah di dalam unsur kebudaayaan terdapat adanya sistem pengetahuan, dimana ilmu dan teknologi termasuk di dalamnya. Dengan demikian ilmu itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan. Ilmu dan kebudayaaan mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi dan saling tergantung. Pada satu pihak perkembangan ilmu dalam satu masyarakat tergantung dari kondisi kebudayaan masyarakat tesebut, dan juga perkembangan ilmu akan mempengaruhi berkembangnya kebudaayaan masyarakat. Sumbangan ilmu terhadap kebudayaan adalah pada nilai yang terkandung dalam ilmu, yakni tentang etika, estetika dan logika.. Ilmu merupakan sumber nilai dan tata hidup, baik bagi perkembangn kepribadian secara individual maupun pengembangan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu menurut Rene Dubos dalam bukunya Reasong Awake : Science for man, ilmu turut membentuk profil kebudayaan bukan saja lewat aspek-aspek teknisnya, melainkan juga dengan jalan memberikan pandangan-pandangan baru yang membuahkan sikap yang baru.
Contohnya adalah dalam masyarakat pedalaman, kebudayaan yang berkembang adalah kebudayaan agraris. Adapun ilmu yang berkembang adalah ilmu pertanian. Ilmu pertanian ini memberikan pandangan-pandangan baru terhadap kebudayaan, misalnya ritual-ritual khusus menjelang panen, mata pencaharian sebagai petani, alat-alat pertanian dan lain-lain (http://tsabit-azinar.blogspot.com/).




KESIMPULAN

          
  Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari materi diatas yaitu :
Ilmu adalah suatu pengetahuan yang bersifat objektif, metodis, sistematis dan universal yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) serta tidak lupa harus memperhatikan klarifikasi dari ilmu tersebut untuk membedakan ciri-cirinya.

Budaya adalah hasil karya manusia yang telah diturunkan dari generasi ke generasi yang menjadi sebuah kebiasaan dan memiliki ciri khas masing-masing.
Dan dari definisi ilmu dan budaya dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu dirumuskan oleh manusia sedangkan budaya adalah hasil dari perumusan manusia-manusia tersebut. Sehingga antara ilmu dan kebudayaan memiliki sifat saling membentuk satu sama lain dan juga antara ilmu dan budaya juga memberi sumbangan terhadap manusia. Masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.



Source :



0 comments:

Posting Komentar