Rabu, 20 April 2011

Zaman Batu

(terjemahan dari : The Ascent of Man – The Grain in The Stone)

          John Milton menjelaskan dan Willian Blake yang menggambarkan bagaimana bentuk dari bumi saat dilanda satu pergerakan dari kompas Tuhan. Tetapi sangat berlebihan jika hanya melihat dari gambar statisnya saja dimana gambar tersebut sebagai proses alamiah dari bumi. Bumi kita ini sudah ada selama lebih dari empat ribu juta tahun yang lalu. Selama waktu tersebut, sudah terbentuk dan berubah menjadi dua jenis tindakan. Kekuatan yang tersembunyi di dalam bumi telah menggoyahkan lapisan bumi dan mengangkatnya lalu telah menggeser beberapa daratan menjadi pulau-pulau kecil. Dan pada permukaannya, terjadinya erosi salju serta curah hujan disertai badai dan arus laut, dari matahari dan angin lalu membentuk bumi (pulau-pulau kecil tersebut) menjadi sebuah arsitektur yang alami.
          Manusia juga ikut serta menjadi bagian dalam pembentukan arsitektur di lingkungannya, tetapi ia tidak mengerahkan kekuatan sepenuhnya dalam pembentukan alam seperti yang terjadi secara alamiah oleh alam itu sendiri. Metode manusia dalam kasus ini adalah menyeleksi dan menyelidiki : yaitu pendekatan intelektual manusia dimana sebuah tindakan bergantung pada sebuah pemahaman. Saya akan mencoba memahami dan mengikuti sejarah dalam kebudayaan di Dunia Baru yang merupakan dunia termuda daripada Eropa dan Asia. Penelitian saya dimulai dari tengah di equator Afrika, karena disanalah awal dari peradaban manusia dan penelitian kedua saya mengarah ke Timur, karena disanalah permulaan dari kependudukan itu sendiri. Sekarang waktunya mengingat kembali bagaimana manusia bisa selalu mengikuti perkembangan bumi dengan baik.
          Canyon de Chelly yang terdapat di Arizona merupakan daratan tanpa angin, tempat rahasia dimana disanalah hidup salah satu suku Indian selama dua ribu tahun yang lalu, sejak lahirnya Kristus : lebih lam dari tempat lainnya di daerah Amerika Utara. Tuan Thomas Browne memunculkan kalimat : ”Para pemburu telah sampai di Amerika dan mereka telah melewati tidur pertamanya di Persia.” Saat kelahiran Kristus, para pemburu telah menyelesaikan tugasnya di pertanian di daerah Canyon de Chelly dan memulai semuanya dengan langkah-langkah dari perjalanan hidup manusia dari saat mengambil bulan sabit di daerah Timur Tengah.
          Kenapa dimulainya kependudukan terlalu lambat datang di Dunia aru ini daripada di Dunia Lama? Terbukti karena manusia adalah yang lama datang ke Dunia Baru tersebut. Manusia datang sebelum kapal-kapal mengundangnya, yang menunjukkan bahwa mereka datang disaat kemarau hadir di selat Bering disaat bentuk mereka lebar seperti daratan yang menjembatani selama berakhirnya Jaman Es. Poin-poin bukti glaciological terhadap dua kemungkinan waktu disaat manusia mungkin telah mengembara dari tanjung timur di Dunia Lama melewati Siberia menuju daratan berbatu di Alaska bagian barat tepatnya di bagian Dunia Baru selama kurang lebih 28,000 SM dan 23,000 SM, dan yang lainnya selama 14,000 SM dan 10,000 SM. Setelah banjir melanda begitu juga dengan banjir lumpur menjadi akhir dari peradaban Jaman Es dan menaikkan jumlah air lagi selama beribu-ribu kaki dan menurunkan kunci dari sebuah habitat dari Dunia Baru.
          Itu berarti bahwa manusia datenag dari Asia menuju ke Amerika selambat-lambatnya sepuluh ribu tahun yang lalu dan secepat-cepatnya lebih dari tiga puluh ribu tahun yang lalu. Dan mereka semestinya bisa sekaligus datang semua dalam satu waktu. Ini adalah bukti dari arkeolog yang telah ditemukan (seperti pada lokasi awal beserta dengan alat-alatnya) itu terpisah menjadi dua aliran kebudayaan yang datang ke Amerika. Dan sebagian menjelaskan kepadaku, ada bukti biologis yang samar-samar terlihat namun meyakinkan bahwa saya hanya bisa menafsirkan bahwa manusia tersebut datang dalam dua kelompok migrasi secara berturut-turut.
          Suku Indian yang ada di daerah Timur dan Selatan Amerika tidak memiliki darah keturunan dari semua populasi yang ditemukan pada tempat lainnya. Sekilas yang tampak menarik dari nenek moyang mereka adalah terungkapnya kekhasan biologis yang dimiliki oleh nenek moyang mereka secara tak terduga. Untuk darah keturunan yang terlihat jelas, bahkan untuk seluruh populasi, mereka telah memiliki seluruh rekaman genetika pada masa lalu. Total keseluruhan dari semua golongan darah yang ada yaitu golongan darah A yang menyiratkan dari sebuah populasi, dengan virtual tertentu, dan disitu tidak ada kelompok golongan darah pada nenek moyang akan tetapi golongan darah ini terlihat sangat familiar dengan golongan darah B. Dan disinilah letak sebuah fakta keadilan yang ada di Amerika. Suku yang ada pada Pusat dan Selatan Amerika (tepatnya di Amazon, sebagai contoh di daerah Andes dan Tierra del Fuego) selama ini hadirlah golongan darah O, sama seperti pada suku Amerika Utara. Yang lainnya (mereka yang ada di daerah Sioux, Chippewa dan Pueblo Indians) memiliki susunan dalam golongan darah O bercampur dengan sepuluh hingga lima belas persen dengan golongan darah A.
          Kesimpulannya, bukti bahwa di Amerika tidak ada kelompok atau suku yang memiliki golongan darah B, walaupun sebagian besar termasuk dalam bagian pembentukan sebuah dunia.
          Di Pusat dan Selatan Amerika, semua suku Indian asli rata-rata memiliki populasi bergolongan darah O. Di Utara Amerika, terlihat juga kelompok untuk golongan darah O dan golongan darah A. Saya dapat melihat cara yang masuk akan dalam menafsirkan hal tersebut, tetapi untuk mempercayainya bahwa migrasi pertama dilakukan oleh sekelompok kecil, yang memiliki hubungan dengan kelompok (terutama yang bergolongan darah O) datang ke Amerika, berlipat ganda, dan kemudian menyebar hingga ke selatan. Kemudian migrasi yang kedua, sama-sama dilakukan oleh sekelompok kecil dari kelompok, saat ini mereka membawa kelompok dari golongan darah A itu sendiri dan yang memiliki kedua genetika golongan darah A dan O, mengikuti mereka yang terlebih dahulu migrasi hingga ke Utara Amerika. Suku Indian Amerika yang berada di utara, kemudian mereka membawa kembali beberapa dari migrasi yang terlambat datang dan mereka menyebutnya sebagai pendatang baru.
          Pertanian pada saat di daerah Canyon de Chelly telah mencerminkan keterlambatan ini. Meskipun pada saat itu jagung telah di budidayakan di Pusat dan Selatan Amerika, disinilah awal mula dari datangnya Kristus. Orang-orang pada saat itu sangat berpikiran sederhana, mereka tidak memiliki tempat tinggal, mereka hanya tinggal di gua-gua. Dan kemudian setelah 500 SM tembikar pun mulai diperkenalkan. Rumah tempat tinggal mereka di gali membentuk gua-gua dengan usaha mereka sendiri dan ditutupi dengan atap yang dibentuk oleh tanah liat atau bata. Dan pada tahap itu, Canyon telah benar-benar konstan membentuk sebuah kependudukan pada 1000 SM, disaat yang terhebat kependudukan Pueblo datang dengan batu.
          Saya membuat awal dari terpecahnya antara arsitektur yang menggunakan tanah liat dengan arsitektur yang dengan mengumpulkan bagian-bagian tersebut. Hal ini sama saja dengan menyederhanakan sebuah perbedaan : rumah dari tanah, rumah dengan menggunakan bebatuan. Tetapi pada faktanya kehadiran dari perbedaan tersebut menimbulkan masalah, bukan secara teknisnya. Dan saya percaya bahwa untuk mempersatukannya dibutuhkan langkah-langkah penting bagaimana manusia bisa hadir disini, dimanapun dan kapanpun dia melakukannya : sebuah perbedaan antara aksi sebuah ornamen ukir dengan tangan dan pemisahan atau aksi analisis dari sebuah tangan.
          Ini terlihat seperti sesuatu yang sangat alamiah yang terjadi di dunia untuk mengambil sedikit tanah liat dan mencetaknya dalam sebuah bola, bentuk dari sebuah patung tanah liat kecil, bentuk cangkir, sebuah lubang tempat tinggal. Saat pertama kali kita bisa merasakan bahwa bentuk dari sebuah alam kita pun dapat membentuknya sendiri. Tetapi tentu saja itu tidak semudah yang kita bayangkan. Ini adalah bentuk yang dibuat oleh manusia untuk pertama kalinya. Apakah sebuah ceret (teko) dapat terbuat dengan menggunakan lengkungan tangan : apakah sebuah lubang tempat tinggal dapat merefleksikan bentuk dari aksi seorang manusia. Dan tidak mungkin hanya dengan menemukan tentang alam itu sendiri disaat manusia membebankan sebuah kehangatan ini, keibuan, seni artistik bentuk yang dilakukan olehnya. Hanya satu yang dapat membuktikan bahwa sesuatu yang apat merefleksikan dirimu sendiri adalah sesuatu yang dapat kau buat dengan tanganmu sendiri.
          Tetapi disana ada aksi yang lain bagaimana tangan manusia dapat berubah fungsi menjadi berbeda dan berlawanan. Ini adalah pemisahan antara kayu dan batu : untuk yang biasa menggunakan tangannya (mempersenjatai dengan peralatan) sebuah penyelidikan dan pengeksplorasian hingga ke akar-akarnya dan demikian bagaimana sebuah instrumen dari sebuah cerita. Ini adalah pembelajaran yang sangat bagus dalam melangkah ke depan disaat manusia menyimpulkan pecahan-pecahan kayu atau pecahan-pecahan batu dan secara gamblang menggambarkan bagaimana alam telah mengambil mereka sebelum mereka mempersatukannya. Suku Pueblo adalah orang-orang yang menemukan pertama kali langkah-langkah dalam membuat tembok yang terbuat dari tumpukan pasir-pasir merah tersebut disepanjang ribuan kaki di Arizona. Lapisan tabulasi yang ada disana digunakan untuk memangkas : dan blok-blok disitu sama fungsinya dengan landasan pesawat terbang disaat mereka memiliki tempat untuk berbaring di tebing dari Canyon de Chelly.
          Disaat awal-awal waktu manusia membuat peralatan dengan menggunakan batu. Terkadang batu tersebut terbuat dari gabah alami, terkadang juga peralatan tersebut dibuat dari garis perpecahan dengan belajar bagaimana penemuan dengan menggunakan batu-batuan tersebut. Mungkin dari sinilah beberapa ide pun muncul, di tempat yang pertama, dari pemisahan kayu karena kayu adalah material yang memiliki struktur yang dapat dilihat disaat membukanya dengan mudah terdapat gabah-gabah, tetapi akan terlihat sangat sulit untuk menggeser seluruh gabah tersebut. Dan dari permulaan yang sederhana ini manusia membuka peluang usahanya dengan alam dan membuka hukum yang berlaku dalam sebuah struktur, mendikte dan mengungkapkannya. Sekarang tangan bukanlah sesuatu yang dapat membebankan diri sendiri dalam membuat sesuatu. Di dalamnya, hal ini menjadi sebuah instrumen dari cerita dan kesenangan pada saat bersama, dimana saat peralatan berubah menjadi sesuatu yang sangat diperlukan untuk digunakan dan memasukkannya kedalam situ dan menyatakan sebuah kualitas dan bentuk dari sesuatu yang tersembunyi dari material tersebut. Layaknya seperti manusia yang memotong sebuah kristal, kita menemukannya dalam bentuk bersama dengan hukum alam.
          Gagasan yang menemukan sesuatu yang tersembunyi merupakan urutan dalam hal awal mulanya sebuah konsep manusia untuk bereksplorasi terhadap alam. Arsitektur pun telah menyatakan secara gamblang, membuatnya menjadi sebuah kemungkinan untuk mengambil formasi yang alami dan membuat mereka untuk membuat susunan yang baru. Untuk saya ini adalah salah satu langkah dalam perjalanan seorang manusia dimana teori ilmu pengetahuan dimulai. Dan penduduk asli telah menemukan jalan bagaimana manusia mengumpulkan komunitasnya menuju sebuah konsep dari alam.
          Kita memiliki naluri manusia ikut dalam kekeluargaan seperti ini, kekeluargaan ini seperti kelompok kekerabatan, kelompok kekerabatan dalam sebuah clan, sebuah clan dalam suatu suku, suku dalam sebuah bangsa.
          Dalam sebuah kota harus memiliki sebuah landasan, hinterland, pertanian yang kaya akan kelebihan : dan dapat melihat landasan dari kependudukan di Inca membudidayakan tanaman di halaman mereka. Tentu saja di halaman mereka tidak akan tumbuh apapun kecuali rumput-rumput, tetapi sekali mereka telah bisa membudidayakan kentang (ini adalah produk asli yang berasal dari Peru) dan jagung yang merupakan keaslian budidaya yang dilakukan mereka sejak lama dan kemudian menjadi tempat pertama kali mereka datang ke daerah utara. Dan sejak saat perayaan kota itu, disaat suku Inca datang berkunjung tanpa ada pemberitahuan (tanda-tanda) lalu tumbuhlah suburlah tanaman pada musim tropis (panas), tanaman yang bergantung pada iklim seperti sebuah kokain, dimana tanaman ini berguna seperti penghilang racun alami yang hanya digunakan oleh suku Inca dan mereka biasanya juga mengunyah tanaman tersebut yang dimana asal dari tanaman tersebut adalah kokain.
          Di dalam jantung dari sebuah kebudayaan muncullah sistem irigasi. Ini adalah salah satu kerajaan sebelum suku Inca ada dan suku Inca yang membangunnya : dengan cepat seperti membangun sebuah halaman, kanal dan terowongan air, melalui jurang yang besar, turun melalui gurun pasir menuju Pasifik dan membuat semuanya jadi berbunga. Tepatnya seperti memberikan pupuk pada bulan sabit merupakan kontrol untuk air tersebut, jadi disinilah permulaan bagaimana suku Inca di Peru dengan kependudukannya membangun sebuah kontrol dari irigasi.
          Sistem yang besar dari sebuah irigasi memperpanjang atas kekuasaan yang dibuat kuat ditengah-tengah kewenangan. Ini terjadi di Mesopotamia. Ini seperti di Mesir. Ini seperti di dalam kerajaan Inca. Ini berarti bahwa kota dan seluruh kota yang hidup di dalamnya tidak terlihat landasan komunikasinya selain dari wewenang yang hadir dan terdengar dimana-mana, diteruskan dari pusat lalu lurus menuju informasi. Tiga penemuan dari kewenangan jaringan : jalanan, jembatan (di sebuah kota yang kejam bisa disebut seperti ini), surat (pesan). Mereka datang menuju pusat dimana suku Inca berada dan dimana mereka akan pergi dari sini. Mereka memiliki tiga hubungan dimana setiap kota mempunyai kendali untuk kota yang lain dan dimana kita dapat merealisasikannya dengan kota-kota yang berbeda.
          Jalanan, jembatan, pesan adalah kerajaan terhebat yang selalu mengembangkan penemuan-penemuan tersebut, karena jika mereka memotongnya maka kewenangan itu pun akan terpotong juga dan akan berhenti – di masa modern ini disebut juga dengan tipikal menargetkan pertama kali pada sebuah revolusi. Kita mengetahui bahwa suku Inca telah memberikan banyak perhatian. Lebih dari sekedar jalan dimana mereka tidak menggunakan roda, dibawah jembatan yang melengkung, serta pesan yang tidak ditulis. Kebudayaan dari suku Inca tersebut tidak terbuat dari penemuan-penemuan pada tahun 1500 SM. Ini dikarenakan oleh kependudukan di Amerika yang berawal dari beberapa ribu tahun yang lalu dan menaklukkannya sebelum mereka mendapatkan waktu untuk membuat semua penemuan-penemuan tersebut ke Dunia Lama.
          Ini sepertinya sangat aneh dengan arsitektur yang berpindah padahal arsitektur tersebut memiliki struktur yang besar dengan pondasi batu-batu bergulung yang membuat mereka menggunakan roda : kita telah melupakan betapa radikalnya tentang sebuah roda yang telah memperbaiki sebuah gandar. Ini sepertinya sangat aneh untuk membuat suspensi sebuah jembatan dan menghilangkan sebuah bentangan. Dan ini pun terlihat sangat aneh dari seluruh kependudukan yaitu membuat rekaman mereka dengan sangat hati-hati melalui informasi numerik, lebihnya tidak meletakkan mereka untuk menulis – suku Inca adalah suku yang buta huruf dan merupakan suku yang termiskin di kotanya atau suku Spanyol akan menghancurkan mereka.
          Manusia membangun katedral Gothic bukan karena manusia tersebut membutuhkan sesuatu energi yang besar, gereja-gereja yang indah, tapi karena manusia tersebut bisa. Manusia suka membuat hal-hal, begitu banyak sehingga ia sering membuat mereka lebih baik daripada apa yang dia terima sebelumnya. Yang pada gilirannya memungkinkan hal untuk digunakan di luar tujuan mereka, mengarah ke cara-cara baru dalam melakukan sesuatu atau membuat suatu teknologi. Mengambil hal-hal yang terpisah dan menempatkan mereka kembali bersama-sama, meletakkan dasar selama lebih dari sekedar arsitektur dan kota-kota tetapi juga untuk pemahaman baru tentang alam atau yang saat alam menjadi sebuah ilmu pengetahuan. Setelah berhasil berburu dan akhirnya bisa melawan kerasnya isi bumi ini manusia ternyata butuh yang namanya tempat tinggal, disini manusia pertama hanya tinggal di dalam bangunan–bangunan alamiah bumi dan akhirnya menciptakan sebuah tempat untuk berteduh dan terus menerus hingga kini, menjadikan bebarapa bangunan yang mampu menyentuh langit. Dengan ketinggian setinggi gunung.
          Salah satu langkah terbesar manusia adalah munculnya tukang batu. Yang semula tinggal di gua - gua atau rumah - rumah yang terbuat dari alam di sekitarnya, sekarang manusia sudah membangun rumahnya dari kayu dan batu dan batu bata. Mungkin tampak seperti sebuah perubahan kecil tetapi sebenarnya itu adalah sebuah perubahan besar. Dan semakin lama kelamaan terbentuknya juga gedung, kota, dan bangunan - bangunan lainnya. Ini merupakan suatu pemahaman baru tentang alam yang menjelaskan bahwa sesuatu yang dapat anda ambil kesimpulannya secara terpisah, memahaminya lalu kemudian dimasukkan kembali dengan cara pemikiran yang lebih baru. Ada lagi pemahaman lainnya yaitu pemahaman munculnya kota-kota. Bahwa tidak hanya secara fisik dengan memberikan bangunan yang diperlukan, tetapi juga dengan memberikan pemahaman baru tentang masyarakat manusia sebagai sesuatu yang terbuat dari bagian - bagian yang bekerja bersama - sama. Sebuah kota terdiri dari orang-orang yang bekerja sama dengan cara tertentu. Caranya adalah dengan pembagian kerja, dengan memberikan komando. Cara pembagian kerja contohnya adalah seorang pria melakukan satu jenis pekerjaan dalam hidupnya dan menjadi sangat bagus dengan penemuan-penemuan baru. Tidak hanya para tukang batu, tetapi juga pengrajin lain. Sedangkan antai komando adalah sebuah kota atau orang-orang yang bertindak untuk mencapai hal-hal untuk kebaikan yang lebih besar, seperti pengendalian air irigasi. Informasi datang ke sebuah komandan atau penguasa di pusat.
          Manusia mulai mengenal arsitektur bangunan dan patung, hal tersebut membuat manusia mulai berbudaya dan mengenalkan kita kepada hal tersebut. Budaya yang mendorong manusia ingin terus berimajinasi dan mengembangkan struktur-struktur baru. Sejak dari zaman-zaman sebelumnya, mereka sudah mengenal arsitektur-arstektur bangunan. Namun budaya mendorong mereka untuk dapat berimajinasi lebih untuk menciptakan hal-hal baru dalam kehidupa mereka.
Manusia membangun katedral Gothic bukan karena ia tiba-tiba dibutuhkan, tetapi karena ia bisa. Manusia senang sekali membuat hal-hal yang begitu banyak sehingga ia sering membuat sesuatu yang berguna dan lebih baik daripada dia harus merusak dunia. Yang pada gilirannya memungkinkan hal-hal yang akan digunakan di luar tujuan yang telah ditetapkan, mengarah pada cara-cara baru dalam melakukan perubahan sesuatu.
          Perkembangan ini terlihat lebih dominan pada bangsa romawi yang menciptakan patung serta bangunan-bangunan megah dengan arsitektur yang sangat hebat dan dipadukan dengan imajnasi para penduduk serta perkembangan budaya yang mendukungnya. Pada dasarnya evolusi budaya-lah yang membuat manusia menjadi yang sekarang ini dengan proses yang panjang dan perkembangan pemikiran manusia yang ingin berubah lebih baik dari sebelumnya. Dengan memanfaatkan imajinasi mereka yang menyebabkan perkembangan ilmu dan teknologi dalam era sekarang ini.
          ”Ilmu Arsitektur adalah ilmu yang selalu mengikuti sejarah perkembangan manusia. Sejak jaman manusia purba yang tinggal di goa-goa sampai abad ke-21 yang begitu modern, ilmu tersebut masih terus berkembang. Arsitektur adalah hasil dari “dialog” manusia dengan lingkungannya serta budayanya. Sejarah mencatat beberapa peninggalan sejarah seperti Piramid yang dibangun pada masa Fir’aun di Mesir, Kuil Parthenon yang didirikan sebagai tempat persembahan bagi Dewi Athena di Yunani, Bangunan Colosseum sebagai tempat bertarung para Gladiator di Roma, Italia dan masih banyak lagi peninggalan sejarah arsitektur yang tak ternilai harganya. Pada masa lampau banyak raja, kaum bangsawan, maupun orang-orang berpengaruh yang membuat monumen-monumen untuk diri mereka sendiri. Mereka ingin dikenang bahwa mereka telah mencapai “sesuatu yang besar” melebihi orang lain di jamannya”.
          Pada zaman purbakala sekali manusia selalu hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain yang memiliki sumber makanan yang lebih mencukupi, namun lama kelaman manusia sudah mulai hidup menetap dengan membangun rumah sederhana yang hanya beratapkan daun-daun kering. Walaupun demikian berarti ini sudah membuktikan bahwa manusia pada zaman prasejarah sudah mengenal arsitektur walaupun masih sangat sederhana. Kemudian dari rumah yang hanya beratapkan daun-daun itu, manusia  pada zaman berikutnya sudah mendirikan rumah yang sudah agak besar, namun atap yang mereka gunakan masih terbuat dari daun-daun kering. Lama kelamaan manusia semakin berkembang dengan pesat sehingga pada zaman berikutnya manusia sudah menggunakan kayu sebagai atap untuk rumah mereka. Dengan menggunakan kayu, keselamatan mereka akan perlindungan mereka sudah mulai terjamin. Arsitektur alam buku yang berjudul Ascent of Man ini menceritakan tentang keadaan sejarah bagaimana terbentuknya gedung-gedung tinggi, rumah, gereja, kota, dan bangunan-bangunan lainnya. Selain itu, mengeksplor tentang bentuk-bentuk arsitektur bangunan, dan inspirasi bagaimana bisa terbentuknya?
          Peralatan yang mendukung manusia untuk melakukan sebuah instrumen dari sebuah pengelihatan. Ini menyatakan bahwa struktur dari sebuah benda dan membuat sesuatu itu menjadi mungkin untuk mengambilnya bersama menuju era yang baru, dengan kombinasi yang imajinatif. Tetapi tentu saja membuat mereka terlihat bukan hanya membuktikan sebuah struktur. Ini adalah salah satu struktur yang terbaik selama ini. Dan untuk tingkat selanjutnya dari perjalanan seorang manusia untuk mencari tahu peralatan yang dapat membuka mereka dari struktur yang tidak terlihat menjadi terlihat.

Musim Panen

(terjemahan dari : The Ascent of Man – The Harvest of The Seasons)

          Sejarah dari manusia terbagi secara tidak merata. Pertama kali dimulai dengan evolusi secara biologis : semua langkah-langkahnya yang memisahkan kita dari keturunan leluhur kita yaitu kera. Lalu bagaimana mereka menempati tempat tinggal mereka selama jutaan tahun yang lalu. Dan kemudian bagimana sejarah kebudayaan mereka : perjalanan panjang serta lika-liku dari sebuah peradaban yang memisahkan kita dari kehidupan si pemburu yang terjadi di Afrika atau si pengumpul makanan yang terjadi di Australia. Dan yang kedua adalah bagaimana kepadatan sebuah kebudayaan selama beberapa ribu tahun yang lalu. Mulai saat ini saya lebih baik membicarakan tentang dua belas ribu tahun yang lalu atau mungkin lebih dari itu tetapi kurang dari dua puluh tahun yang lalu. Perbedaan antara dua kejadian diatas yaitu antara faktor biologis dan faktor kebudayaan sangat mengagumkan dan saya tidak dapat menjelaskan itu semua tanpa melihat kembali yang terjadi di belakang.
          Membutuhkan waktu dua juta tahun yang lalu untuk manusia berubah dari bentuk masa lalu dengan batu di tangan (Australopithecus di Afrika Tengah) menjadi bentuk modern (Homo Sapiens). Dari sini dapat disimpulkan bahwa perubahan tersebut adalah perubahan secara biologis dari manusia – walaupun evolusi secara biologis manusia jauh lebih cepat daripada hewan lainnya. Tetapi tetap saja membutuhkan waktu kurang lebih dua puluh ribu tahun agar Homo Sapiens berevolusi menjadi diri kita saat ini.
          Setelah semua terjadi, ini menjadi kata-kata paling penting saat ini. Mengapa perubahan manusia baru saja terjadi setelah perubahan kebudayaan terjadi? Dua puluh tahun yang lalu seluruh bagian dari dunia ini telah menjadi tempat bagi para penjelajah dan pemburu, mereka memiliki teknik yang baik untuk menyesuaikan dirinya dalam berpindah tempat sama seperti yang Lapps lakukan. Sepuluh ribu tahun yang lalu barulah mengalami banyak perubahan dan manusiapun mulai menempati satu tempat saja bersama dengan hewan-hewan disana dan memulai bercocok tanam. Dan dari situlah kependudukan pun berlanjut. Hal ini sangat tidak biasa jika dipikirkan bahwa hanya dalam waktu dua belas ribu tahun terdapat kependudukan. Ini pasti kejadian yang sangat tidak biasa karena 10.000 BC – pada saat itu. Tetapi ini adalah ledakan yang cukup tenang, karena ini merupakan akhir dari jaman es.
          Kita dapat menangkap bahwa ini adalah perubahan dari daratan yang sangat dingin. Musim semi di daratan es ini akhirnya terjadi setiap tahun tetapi hanya sekali di daratan Eropa dan Asia disaat es mengalami penurunan. Dan manusia, yang datang dengan kerja keras yang luar biasa secara mengejutkan datang dari Afrika selama berjuta tahun, mereka telah bertempur dengan jaman es dan sekarang mereka menemukan tanah berbunga dan hewan-hewan yang bersuara di sekitar mereka, lalu mengubah mereka ke dalam perbedaan dari kehidupan.
          Hal inilah yang biasa disebut dengan “revolusi agrikultur” tetapi saya pikir ini sedikit lebih luas daripada revolusi biologis. Hal ini terkait dengan tanaman budidaya dan hewan-hewan domestik seperti lompatan katak. Dan dibawah itu semua, realisasi pentingnya pada manusia bukanlah mendominasi di lingkungannya tetapi lebih ke aspek yang lebih penting, bukan secara fisik tetapi lebih ke level sesuatu yang manusiawi yaitu tumbuhan dan hewan. Dengan ini semua maka akan terbentuk evolusi sosial yang sangat kuat. Karena sekarang apapun itu bisa menjadi mungkin – lebih dari itu, menjadi sebuah kebutuhan – untuk manusia dalam menyelesaikannya. Dan makhluk ini telah menjelajah secara berurutan selama jutaan tahun untuk membuat sebuah pilihan penting : mereka bisa memilih menjadi seorang pengembara atau seorang penduduk. Kita memiliki rekaman antropologi bagaimana perjuangan dari suara hati seseorang dalam menentukan pilihan : rekaman dari Alkitab, Testament Tua. Saya percaya bahwa istirahatnya sebuah kependudukan adalah karena sebuah pilihan. Untuk beberapa orang yang tidak pernah menggunakan itu, hanya sedikit yang bisa bertahan. Ada beberapa pengembara yang tetap pergi meneruskan perjalanannya dari satu tempat ke tempat lain : sebagai contoh, Bakhtiari dari Persia.
          Sudah lama sekali kehidupan para pengembara. Bakhtiari selalu berkelana seorang diri, kelihatannya. Sama seperti pengembara lainnya, mereka berpikir bahwa diri mereka layaknya seperti keluarga, seorang anak yang hidup dari seorang ayah saja (sama halnya dengan jalan pemikiran Jews untuk mengatakan diri mereka adalah anak dari Israel atau Jacob). Nama Bakhtiari berasal dari penggembala legendaris yang berasal dari Mongol bernama Bakhtyar.
          Sebagai putra dari Israel, semua kawanan mereka sangatlah penting : mereka tidak dapat lepas dari pikiran para pendongeng (atau penasehat keluarga) selama beberapa waktu.
          Sebelum 10.000 BC, beberapa pengembara mengikuti perpindahan alami  (migrasi) yang dilakukan oleh penggembala liar. Tetapi domba dan kambing mereka tidak melakukan migrasi alami tersebut. Mereka yang pertama kali menjinakkan selama sepuluh ribu tahun yang lalu – hanya para anjing di perkemahan tua yang mengikuti cara mereka. Dan disaat manusia menjinakkan mereka, dia melihat respon yang alamiah ; para pengembara harus belajar dan saling tolong menolong gembalanya.
          Peran dari perempuan di komunitas pengembara sangat sulit untuk di definisikan. Terutama fungsi dari perempuan disini adalah untuk melahirkan anak-anak laki-laki ; terlaku banyak anak perempuan akan menyebabkan ketidakberuntungan karena mereka tidak bisa berlari kencang apabila terjadi sebuah bencana. Selain itu, pekerjaan mereka adalah menyiapkan makanan dan pakaian. Contohnya, wanita yang ada di komunitas Bakhtiari memanggang roti – tertulis dalam Alkitab yaitu membuat roti diatas tungku panas. Tetapi para wanita harus menunggu hingga para pria selesai makan baru mereka bisa menikmati makanannya. Para lelaki, mereka hidup di kawanan para wanita. Mereka mengambil susu dari gembalanya masing-masing dan membuat yogurt dari susu yang telah diasamkan, menggunakan kulit kambing sebagai bingkai kayu primitif. Mereka hanya mengerti satu teknologi mudah yang selalu mereka bawa pada saat berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Secara simpel ini sama sekali tidak romantis ; ini bisa dikatakan sebagai cara bertahan hidup juga. Semua harus terlihat jelas pada saat mereka membawanya, mereka mulai menggunakannya pada saat sore hari dan dapa saat bersiap-siap untuk pergi di pagi harinya. Disaat para wanita sedang memintal wool dengan menggunakan perangkat kuno.
          Hal ini membuat para pengembara tidak mungkin membuat sesuatu yang tidak mereka butuhkan selama beberapa minggu ke depan. Mereka tidak akan membawanya. Dan faktanya, Bakhtiari tidak mengerti caranya. Jika mereka membutuhkan alat-alat yang terbuat dari metal, mereka melakukan tukar-menukar barang (barter) dari orang-orang suku gipsy yang bekerja di spesialis metal. Paku, sanggurdi, mainan atau bel kecil adalah barang-barang yang terbuat dari luar perkumpulan tersebut. Suku Bakhtiari hidup dengan ruang sempit dari waktu dan kemampuan dalam menciptakan sesuatu. Mereka tidak mempunyai ruangan untuk membuat sebuah inovasi, karena mereka tidak bergantung pada waktu, hidup mereka berpindah-pindah dari sore hingga pagi hari, datang pergi dalam hidup mereka, menerima hal baru dan cara berpikir yang baru – bukan mendapatkan waktu yang baru. Salah satu kebiasaan saat bertahan hidup telah menjadi kebiasaan lama mereka.
          Ini adalah hidup tanpa fitur-fitur. Setiap malam terasa seperti akhir dari dunia dan setiap pagi adalah awal dari setiap perjalanan mereka sama seperti hari-hari sebelumnya. Disaat hari mulai berganti, ada satu pertanyaan dalam benak setiap orang. Mampukah para kawanan mendapatkan sebuah celah yang lebih untuk ke depannya? Untuk suku harus bergerak, penggembala harus menemukan padang rumput baru setiap hari, karena pada ketinggian penggembalaan ini dapat habis dalam satu hari. Setiap tahun Bakhtiari melewati enam rentang gunung di luar perjalanan (dan mereka berjalan lagi untuk kembali). Mereka berbaris melalui salju dan air di musim semi. Tidak ada yang baru, dan tidak ada yang mengesankan. Pengembara tidak memiliki peringatan (upacara-upacara khusus) bahkan untuk orang mati. Langkah tunggal terbesar di pendakian manusia adalah perubahan dari nomaden pertanian desa. Apa yang membuat itu menjadi mungkin? Sebuah tindakan yang aneh dan menjadi rahasia alam. Dalam ledakan vegetasi baru pada akhir zaman es, sebuah gandum hibrida muncul di Timur Tengah. Itu terjadi di banyak tempat ; satu yang khas adalah oase kuno Jerikho.
          Jerikho adalah sebuah pertanian tua. Pertama kali orang-orang yang datang ke sini dan diselesaikan oleh lompatan di lain bijaksana sunyi tanah orang-orang yang sedang dipanen gandum, tetapi mereka belum tahu cara menanamnya. Arkeolog nama budaya mereka “Natufian”. Mereka membuat alat untuk panen liar dan yang merupakan bagian luar biasa sebagai sebuah pandangan masa depan. Mereka membuat sabit dari batu api ; kuno tepi sabit akan ditetapkan dalam sepotong tanduk rusa, atau tulang. Tidak ada lagi sebuah pertahanan hidup, di atas bukit atau tel, jenis gandum liar menjadi sesuatu mata pencaharian mereka untuk dipanen. Tapi rumput yang di sini harus terlihat serupa seperti gandum yang mereka ditemukan, bahwa mereka berkumpul untuk pertama kalinya oleh segenggam gandum dan kemudian memotong dengan gerakan menggergaji dari sabit yang penuai telah digunakan sejak sepuluh ribu tahun yang lalu pada setelah jaman tersebut.
          Titik balik terhadap penyebaran pertanian hampir pasti terjadinya dalam dua bentuk gandum dengan bentuk yang besar dann penuh kepala biji. Sebelum delapan ribu tahun sebelum Masehi, gandum bukanlah tanaman mewah seperti sekarang ini, melainkan hanya salah satu dari banyak rumput liar menyebar ke seluruh Timur Tengah. Dengan beberapa persilangan genetik, gandum liar disilangkan dengan rumput-rumput yang hidup di alam liar dan membentuk subur sebuah tanaman hibrida. Persilangan itu sudah pasti terjadi berkali-kali dalam vegetasi yang kemudian bermunculan setelah zaman Es berakhir. Dalam dari segi mesin genetik yang mengarahkan pertumbuhan itu menggabungkan empat belas kromosom gandum liar dengan empat belas kromosom rumput liar dan diproduksi oleh Emmer dengan dua puluh depalapn kromosom. Itulah yang membuat begitu banyak Emmer menjadi gemuk. Tanaman hibrida ini mampu menyebar secara alami, karena biji yang melekat pada kulit dengan sedemikian rupa sehingga mereka tersebarnya angin. Untuk seperti tanaman hibrida yang akan tumbuh subur jarang terjadi tetapi tidak memungkinkan untuk tumbuh secara unik di antara tanaman lainnya. Tapi sekarang cerita tentang kehidupan tanaman yang senantiasa mengikuti jaman Es ini menjadi lebih mengejutkan. Ada persilangan genetik kedua, yang mungkin terjadi karena Emmer sudah dibudidayakan. Emmer disilangkan dengan rumput liar lainnya dan menghasilkan tanaman hibrida yang lebih besar dengan empat puluh dua kromosom, yang bisa digunakan untuk membuat roti gandum. Tetapi itu tidak mungkin cukup untuk dirinya sendiri dan kita dapat mengetahui sekarang bahwa tidak akan bahan untuk roti gandum telah subur tetapi untuk mutasi genetik tertentu pada satu kromosom.
          Namun ada sesuatu yang lebih aneh. Sekarang kita memiliki gandum dengan bentuk yang indah, tapi satu yang tidak akan pernah tersebar di dunia ini karena tidak akan pernah terdengar lagi. Dan jika saya mengistirahatkan semua itu, maka saya akan terbang dan jatuh tepat setiap butir di mana ia tumbuh. Mari saya ijinkan saya mengingatkan anda kembali, perbedaan yang ada di gandum liar atau dari tumbuhan hibrida, pertama bersifat primitif contohnya Emmer. Dalam bentuk-bentuk primitif pendengaran kita akan jauh lebih terbuka dan jika pendengaran diistirahatkan maka anda mendapatkan cukup efek yang berbeda – anda mendapatkan biji-bijian yang akan terbang oleh angin. Kemudian gandum liar pun mulai kehilangan kemampuannya dalam melakukan pertumbuhan. Tiba-tiba, manusia dan tanaman telah datang secara bersama-sama. Manusia dengan membawa sebuah gandum bahwa ia hidup dari gandum tersebut, tetapi gandum juga berpikir bahwa manusia dibuat untuk dirinya karena gandum dapat diperbanyak. Untuk sebuah roti gandum hanya dapat berkembang biak dengan menggunakan bantuan ; para pria harus memanen dan menyebarkan bibit mereka dan dari kehidupan masing-masing, manusia dengan tanaman, tergantung pada yang lain. Ini adalah dongeng sejati sebuah genetika, seolah-olah kedatangan peradaban telah diberkati di muka bumi ini.
          Sebuah kejadian bersama dengan bahagianya peristiwa alam dan manusia diciptakanlah sebuah pertanian. Mungkin terjadi secara kemandirian di beberapa tempat di Timur Tengah dan seluruh dunia. Suku Jerikho telah mengawali sebelum pertanian, tetapi suku Jerikho adalah simbol dari awal revolusi pertanian. Tidak seperti desa di tempat lainnya yang sering melupakan pertanian, disini hal seperti ini adalah sebuah hal yang penting (monumental), berlapis-lapis sejarah yang terjadi di kota. Kota kuno di Jerikho adalah sebuah oasis di tepi gurun pasir pada musim semi yang telah berjalan menuju ke kanan ke kota modern pada saat masa prasejarah ini. Berikut gandum dan air datang secara bersamaan dan memiliki arti bahwa, di sinilah manusia akan mulai peradaban. Di sini juga para perantau datang, kemudian wajah mereka keluar dari padang pasir, memandang iri pada cara hidup baru di daerah yang sekarang mereka singgahi. Itulah sebabnya Yosua membawa suku Israel di sini dalam perjalanan mereka ke Tanah Perjanjian – karena gandum dan air akan membuat mereka pada sebuah  peradaban : mereka membuat janji tanah yang mengalir dengan susu dan madu. Gandum dan air berbalik bahwa bukit tandus ke kota tertua di dunia.
          Sekaligus pada waktu itu Jerikho pun berubah. Orang-orang datang dan segera menjadi iri terhadap tetangga mereka, sehingga mereka harus membentengi Jerikho, mengubahnya menjadi sebuah kota bertembok, dan membangun menara luar biasa pada saat sembilan ribu tahun yang lalu. Menara ini tiga puluh kaki melintasi di dasar dan hampir tiga puluh kaki menurun ke dalam. Dan menjajaki di samping itu penggalian mengungkapkan tentang berlapis-lapisnya peradaban masa lalu : pra-tembikar awal manusia, pra-tembikar berikutnya manusia, kedatangan gerabah pada tujuh ribu tahun yang lalu ; awal tembaga, awal perunggu, tengah perunggu. Masing-masing peradaban datang untuk menaklukkan Jerikho, lalu menguburkan, dan dibangun sendiri peradaban mereka di atasnya ; sehingga menara terletak tidak begitu banyak di bawah empat puluh lima meter dari tanah, seperti di bawah empat puluh lima meter dari peradaban masa lalu.
          Jerikho adalah mikrokosmos dari sejarah. Di sini orang datang untuk memahami dan membentuk lingkungan hidup mereka, datang untuk mengubah dunia untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pada tahun 6000 sebelum masehi kota Jerikho adalah sebuah pemukiman pertanian yang besar. Isinya tiga ribu orang, dan mencakup delapan hektar ladang di dalam tembok. Para wanita tanah mengolah gandum dengan batu berat mengimplementasikan yang mencirikan sebuah masyarakat. Para pria membentuk, menepuk dan sebuah tanah liat untuk membangun-batu bata, beberapa yang paling awal yang dikenal oleh masyarakat.
          Pertanian dan peternakan tampak seperti mata pencarian sederhana, namun seperti kata Natufian merupakan sinyal untuk menunjukkan kepada kita bahwa mereka tidak diam. Setiap tahap dalam domestikasi tumbuhan dan hewan membutuhkan sebuah penemuan. Dasar perangkat yang memiliki pikiran dan berbohong tentang sesuatu yang tidak bisa di tolerir di desa mana pun di dunia. Tumpah ruah mereka dari artefak kecil dan halus adalah sebagai bukti bahwa mereka cerdas dan dalam arti penting sebuah perjalanan manusia, seperti halnya tentang fisika nuklir: jarum, penusuk, pot, anglo, sekop, kuku dan sekrup, bellow, tali, simpul, alat tenun, harness, hook, tombol, sepatu – bisa beratus nama dan tidak berhenti untuk bernapas. Kekayaan itu berasal dari interaksi penemuan, budaya merupakan kelipatan dari ide-ide, di mana setiap penemuan dapat mempercepat perangkat baru dan memperbesar kekuatan sisanya.
          Penemuan paling kuat di bidang pertanian semua, tentu saja, bajak. Kami berpikir tentang bajak sebagai cara membagi tanah. Dan merupakan penemuan mekanis penting diawalnya. Namun bajak juga sesuatu yang jauh lebih mendasar : yaitu adalah sebuah tuas yang mengangkat tanah, dan itu adalah salah satu aplikasi pertama dari prinsip tuas. Ketika itu tak lama kemudian, Archimedes menjelaskan teori tuas ke Yunani, ia mengatakan bahwa dengan titik tumpu untuk tuas bisa bergerak ke dalam bumi jika kita bisa mengaplikasikannya. Tapi ribuan tahun sebelum itu bahwa Timur Tengah telah berkata, ‘Beri aku tuas dan saya akan memakan bumi’.
          Pertanian ditemukan lagi kemudian di daerah  Amerika. Tetapi bajak dan roda tidak ditemukan disana, karena mereka bergantung pada hewan ternak. Langkah luar pertanian sederhana di Timur Tengah adalah domestikasi ternak hewan. Kegagalan itu membuat mereka menggerakkan perubahan biologis terus-menerus menuju Dunia Baru kembali pada tingkat tongkat menggali ; hal itu bahkan tidak memukul menggunakan roda tembikar.
          Roda ditemukan untuk pertama kali sebelum 3000 sebelum Masehi di daerah Rusia Selatan. Penemuan awal yang solid, roda kayu dilampirkan ke rakit tua atau kereta luncur untuk menarik beban, dan kemudian bentuk tersebut diubah menjadi gerobak. Sejak itu roda dan gandar menjadi akar ganda dari mana penemuan itu tumbuh. Sebagai contoh, roda berubah fungsi menjadi alat untuk grinding gandum – dan alat ini menggunakan kekuatan alam untuk melakukannya : dengan kumpulan binatang yang pertama, dan kemudian kekuatan angin dan air. Roda menjadi model bagi semua gerakan rotasi, sebuah norma penjelasan dan simbol surgawi lebih dari tenaga manusia ilmu pengetahuan dan seni. Matahari adalah kereta beroda, dan langit itu sendiri adalah roda, dari waktu bahwa Babel dan Yunani dipetakan berpaling dari langit berbintang.
          Tentang waktu itu Yosua menyerbu Jerikho pada sekitar 1400 SM, para insinyur mekanis Sumeria dan Asyur berbalik roda ke katrol untuk menimba air. Pada saat yang sama mereka merancang sistem irigasi skala besar. Pemeliharaan yang lurus masih bertahan seperti tanda baca di daratan Iran. Mereka turun tiga ratus meter ke kanal bawah tanah yang membentuk sistem, pada tingkat mana air alami aman dari penguapan.
          Qanats adalah konstruksi akhir dari sebuah peradaban kota dan mereka menyiratkan adanya saat itu hukum untuk mengatur hak air dan penguasaan tanah dan hubungan sosial lainnya. Dalam masyarakat pertanian, aturan hukum memiliki karakter yang berbeda dari pengembara hukum yang mengatur pencurian seekor kambing atau domba. Sekarang struktur sosial terikat dengan peraturan yang mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan : akses ke lahan, biaya pemeliharaan dan kontrol terhadap hak atas air, hak untuk menggunakan air, berbalik dan berpaling, maka berhargalah setiap konstruksi yang panen tergantung dari musim.
          Mesin adalah alat untuk menekan kekuatan di alam. Namun sebagai mesin sudah menunjuk sumber kekuasaan yang lebih besar, yang telah menunjukkan semakin banyak datang untuk mendahului menggunakan alamnya. Bagaimana mesin dalam bentuk modern seperti sekarang ini tampaknya bagi kita adalah sebuah ancaman? Pertanyaan seperti serangan kita bergantung pada skala kekuatan sebuah mesin yang dapat berkembang. Kita bisa memasukkannya dalam bentuk alternative : Apakah daya dalam skala pekerjaan untuk yang mesin itu membuat tipu daya atau tidak proporsionalnya yang dapat mendominasi pengguna dan mendistorsi kegunaannya? Pertanyaan itu telah mencapai jauh ke belakang, itu dimulai ketika manusia pertama dimanfaatkan kekuatan lebih besar dari sendiri, yaitu kekuatan binatang. Setiap mesin yang menggunakan hewan ternak – atau bahkan menggunakan reaktor nuklir. Hal ini meningkatkan pendapatan yang telah memenangkan manusia dari alam sejak awalnya pertanian dikenal. Tetapi melakukannya dengan menambah efek dari manusia adalah sebuah pilihan, dan di sana terletak bahaya kami : setiap daya untuk sesuatu yang baik dapat digunakan sebagai kekuatan untuk kejahatan. Sejarah manusia bercerita tentang apa pilihan manusia telah dibuat dengan kelebihan dan kekurangan mesin.
          Dalam usahanya mengembangkan inspirasi dan terus berusaha untuk memahami sejarah perkembangan intelektual manusia, Yakub Bronowski menjelaskan bagaimana transisi (perubahan) nenek moyang kita selama sekitar sepuluh tahun yang lalu, ketika mereka meninggalkan hidup tanpa tempat tinggal dan mengadopsi yang bukan menjadi pilihan untuk bekerja dalam hidup, merawat anak-anak dan menjinakkan binatang. Yang unik dan menariknya serta sedikit bijak, Bronowski menggunakan Alkitab bukan segai pandangan agama tetapi sebagai ekspresi sebuah sejarah dari populasiyang mengharuskan untuk memahami ketegangan dan kesulitan yang terjadi dalam transisi ini yang menjadikan mereka dengan kedua sisi dari perkembangan tersebut.
          Kita mungkin mengambilnya dan memberikannya untuk hari ini sebagai usaha primitif tetapi perkembangan pertanian telah berdampak hampir tak bisa dibayangkan pada dunia ini yang sudah kita ketahui selama sepuluh ribu tahun didirikan dan ada du dunia ini. Jika anda memperhatikan, apapun ada di sekitar anda untuk dipelajari.